teks

Senin, 19 November 2012

-->
TERMOKIMIA

Termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi tersebut. Reaksi yang membebaskan kalor yaitu eksoterm. Reaksi yang menyerap kalor yaitu endoterm. Contoh reaksi eksoterm adalah pembakaran gas alam dalam kompor. Contoh reaksi endoterm adalah beras yang berubah menjadi nasi. Kalor rekasi adalah jumlah kalor yang menyertai (dibebaskan atau diserap) suatu reaksi. Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.

1.      Azaz Kekekalan Energi
Azaz kekekalan energi adalah energi kinetik (hukum I termodinamika) bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
a.      Sistem dan Lingkungan
Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita disebut sistem sedangkan segala sesuatu yang berada di sekitar sistem yaitu dengan sistem berinteraksi di sebut lingkungan.
Interasi antaa sistem dan lingkungan dapat berupa pertukaran materi atau pertukaran energi. Berdasarkan jenis interaksinya dengan lingkungan, sistem kimia dapat dibedakan atas sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
-          Sistem terbuka, terjadi pertukaran materi dan energi.
-          Sistem tertutup, terjadi pertukaan energi tetapi tidak pertukaran materi.
-          Sistem terisolasi, tidak terjadi pertukaran materi maupun energi.
Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor dan kerja. Kalor (a) dan kerja (w).

2.      Tanda Untuk Kalor dan Kerja
Tanda untuk kalor dan kerja ditetapkan jika energi (kalor/kerja) meninggalkan sistem, diberi tanda negative (-), sebaliknya jika eergi memasuki sistem, diberi tanda postif (+).
-          Sistem menerima kalor, a = +
-          Sistem membebaskan kalor, a = -
-          Sistem melakukan kerja, w = -
-          Sistem menerima kerja, w = +

3.      Energi Dalam (E) – Total Energi
Energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem dapat digolongkan ke dalam energi kinetic atau energi potensial. Jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem disebut energi dalam (internal energi) dan dinyatakan dengan lambang E.



∆E  =  Ep  -  ER
 


Ep             =  Energi dalam
ER            =  Energi dalam pereaksi
Energi dalam tidak dapat ditentukan jumlahnya tetapi perubahan energi dalam (∆E) yaitu menyertai suatu proses dapat ditentukan.

4.      Kalor Reaksi = ∆E  dan ∆H


∆E  =  a  +  w
 


∆E  =  E1  -  E2
 
Perubahan energi dalam yaitu menyertai reaksi :


Kalor reaksi pada volum tetap dinyatakan dengan aV. ∆E  =  au
∆E  =  ap + w      atau     ap  = ∆E  -  w
Sama dengan perubahan Entalpp (∆H) sistem ∆H = greaskri
Tekanan tetap  =  a reaksi  =  ∆H
Volum tetap  =  a reaksi =  ∆E  

5.      Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm yaitu kalor mengalir dari sistem kelingkungan. Reaksi endosterm adalah kalor mengalir dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi endoterm sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (HR).
-          Reakasi endoterm = ∆H = Hp – HR > O (+)
-          Reaksi eksoterm yaitu entalpi sistem berkurang.
∆H = Hp – HR < O (-)

6.      Persamaan Termokimia
Persamaan reaksi merupakan rumusan reaksi berisi rumus kimia zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikut sertakan perubahan entalpinya. Nilai ∆H yang ditulis pada persamaan termokimia disesuaikan dengan jumlah mol zat yang terlihat dalam reaksi sama dengan reaksinya.

 sumber buku kimia erlangga




Tidak ada komentar:

Posting Komentar