teks

Senin, 19 November 2012

-->
TERMOKIMIA

Termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi tersebut. Reaksi yang membebaskan kalor yaitu eksoterm. Reaksi yang menyerap kalor yaitu endoterm. Contoh reaksi eksoterm adalah pembakaran gas alam dalam kompor. Contoh reaksi endoterm adalah beras yang berubah menjadi nasi. Kalor rekasi adalah jumlah kalor yang menyertai (dibebaskan atau diserap) suatu reaksi. Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.

1.      Azaz Kekekalan Energi
Azaz kekekalan energi adalah energi kinetik (hukum I termodinamika) bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
a.      Sistem dan Lingkungan
Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita disebut sistem sedangkan segala sesuatu yang berada di sekitar sistem yaitu dengan sistem berinteraksi di sebut lingkungan.
Interasi antaa sistem dan lingkungan dapat berupa pertukaran materi atau pertukaran energi. Berdasarkan jenis interaksinya dengan lingkungan, sistem kimia dapat dibedakan atas sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
-          Sistem terbuka, terjadi pertukaran materi dan energi.
-          Sistem tertutup, terjadi pertukaan energi tetapi tidak pertukaran materi.
-          Sistem terisolasi, tidak terjadi pertukaran materi maupun energi.
Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor dan kerja. Kalor (a) dan kerja (w).

2.      Tanda Untuk Kalor dan Kerja
Tanda untuk kalor dan kerja ditetapkan jika energi (kalor/kerja) meninggalkan sistem, diberi tanda negative (-), sebaliknya jika eergi memasuki sistem, diberi tanda postif (+).
-          Sistem menerima kalor, a = +
-          Sistem membebaskan kalor, a = -
-          Sistem melakukan kerja, w = -
-          Sistem menerima kerja, w = +

3.      Energi Dalam (E) – Total Energi
Energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem dapat digolongkan ke dalam energi kinetic atau energi potensial. Jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem disebut energi dalam (internal energi) dan dinyatakan dengan lambang E.



∆E  =  Ep  -  ER
 


Ep             =  Energi dalam
ER            =  Energi dalam pereaksi
Energi dalam tidak dapat ditentukan jumlahnya tetapi perubahan energi dalam (∆E) yaitu menyertai suatu proses dapat ditentukan.

4.      Kalor Reaksi = ∆E  dan ∆H


∆E  =  a  +  w
 


∆E  =  E1  -  E2
 
Perubahan energi dalam yaitu menyertai reaksi :


Kalor reaksi pada volum tetap dinyatakan dengan aV. ∆E  =  au
∆E  =  ap + w      atau     ap  = ∆E  -  w
Sama dengan perubahan Entalpp (∆H) sistem ∆H = greaskri
Tekanan tetap  =  a reaksi  =  ∆H
Volum tetap  =  a reaksi =  ∆E  

5.      Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm yaitu kalor mengalir dari sistem kelingkungan. Reaksi endosterm adalah kalor mengalir dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi endoterm sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (HR).
-          Reakasi endoterm = ∆H = Hp – HR > O (+)
-          Reaksi eksoterm yaitu entalpi sistem berkurang.
∆H = Hp – HR < O (-)

6.      Persamaan Termokimia
Persamaan reaksi merupakan rumusan reaksi berisi rumus kimia zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikut sertakan perubahan entalpinya. Nilai ∆H yang ditulis pada persamaan termokimia disesuaikan dengan jumlah mol zat yang terlihat dalam reaksi sama dengan reaksinya.

 sumber buku kimia erlangga




-->
STRUKTUR ATOM

Struktur atom menggambarkan partikel-partikel penyusun atom (proton, electron, dan neutron) berada di atom. Berawal dari percobaan Rutherford yang berpendapat bahwa atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif yang dikelilingi elektron pada lintasan tertentu. Teori ini bertentangan dengan teori eletrodinamika klasik yang dikemukakan oleh Maxwell bila partikel bermuatan dipercepat maka akan memancarkan energi. Maka menurut Maxwell bila electron bergerak mengelilingi inti juga akan memancarkan energi. Pada kenyataannya tidak pernah terjadi electron tertarik ke dalam inti atom. Kelemahan ini mendorong penelitian-penelitian lebih lanjut. Salah satunya penelitian yang cukup berhasil dilakukan oleh Niels Bohr terhadap spectrum atom unsur dan berhasil menyusun teori atom berdasarkan spektrum atom hidrogen.

1.      Spectrum Unsur dan Model Atom Niels Bohr
Sinar matahari merupakan gelombang electromagnet yang terdiri dari beberapa panjang gelombang. Menurut Max Planck terdapat hubungan panjang gelombang dengan energi dari suatu gelombang elektromagnet yang dirumuskan sebagai :
E   =   h  V                        V  = 
E   =  energi
V  =  frekuensi gelombang
h   =  tetapan planck

merkuri). Spektrum kontinyu adalah spektrum lengkap yang dihasilkan oleh cahaya matahari. Spektrum garis adalah spektrum yang dihasilkan oleh unsur.

2.      Model Atom Mekanika Gelombang
Elektron mempunyai sifat sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang (dualisme partikel gelombang). Orbital merupakan tingkat energi dari suatu ruang yang mempunyai kebolehjadian terbesar (probabilitas) untuk menemukan elektron di sekitar inti atom. Menggambarkan orbital atom memerlukan tiga kuantum yang meliputi bilangan kuantum utama (n). kuantum azimuth (L), dan kuantum magnetik (m).

3.      Konfirgurasi Elektron (Membangun)
a.       Aturan Aufbau (membangun)
Electron mempunyai kecenderungan untuk menepati subkulit yang tingkat energinya rendah.
b.      Larangan Pauli menyatakan bahwa di dalam satu atom tidak boleh terdapat dua elektron dengan empat bilangan kuantum yang sama.
sumber: buku kimia erlangga

Jumat, 26 Oktober 2012

Alat - Alat Kimia


Bidang studi kimia identik dengan dunia penelitian seperti halnya bidang studi eksak yang lain. Pada dasarnya Kimia mempelajari tentang perubahan materi atau biasa juga disebut dengan reaksi kimia. Sehingga ada begitu banyak hal yang bisa dipelajari dari ilmu kimia ini termasuk bahan untuk melakukan penelitian di laboratorium. Alat - alat kimia sudah bisa dipastikan juga merupakan alat - alat laboratorium. Namun perlu digarisbawahi bahwa tidak semua alat laboratorium termasuk sebagai alat - alat kimia.
Berikut ini adalah beberapa contoh alat - alat kimia:
# TERMOMETER
termometer berfungsi untuk mengukur suhu. Mulai dari suhu tubuh, suhu ruangan, sampai suhu benda yang akan diteliti bisa diukur dengan menggunakan termometer. Pada termometer ruang, ada yang berisi merkuri (air raksa) dan ada pula yang berisi alkohol. Kedua zat tersebut sangat sensitif terhadap perubahan suhu sehingga bila terjadi sedikit perubahan suhu bisa merubah volume kedua zat tersebut.
# PIPET TETES
Alat ini berfungsi untuk memindahkan beberapa tetes zat cair. Pipet tetes ini berbentuk pipa kaca yang meruncing di bagian ujung dan terdapat balon karet kecil di bagian pangkalnya. Biasanya terdapat informasi mengenai jumlah zat cair yang bisa ditampung dalam pipet tersebut.
# MORTAR (LUMPANG) DAN ALU
Alat ini berfungsi untuk menghaluskan atau menggerus suatu benda atau zat. Mortar dan alu ini terbuat dari keramik. Dengan menggunakan mortar dan alu dari bahan keramik , bahan /zat yang ditumbuk dan dihaluskan tidak akan tertinggal pada mortar seperti halnya bila menggunakan mortar yang terbuat dari batu.
# SPATULA
Bila pipet digunakan untuk memindahkan zat cair, maka spatula berfungsi untuk memindahkan zat padat. Spatula yang biasa digunakan dalam penelitian kimia bisanya terbuat dari logam dan berbentuk sendok kecil dan memiliki tangkai yang panjang.
# MIKROTOM
Mikrotom adalah alat yang berfungsi untuk memotong - motong objek yang diteliti hingga memiliki ketipisan tertentu. Ini dilakukan untuk mempermudah pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan mikroskop.




Sumber: wikipedia indonesia

kimia

Kimia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Kimia adalah ilmu yang mempelajari benda, ciri-cirinya, strukturnya, komposisinya, dan perubahannya yang disebabkan karena interaksi dengan benda lain atau reaksi kimia.

Level pembesaran:
1. Level makroskopik – Benda
2. Level molekuler
3. Level atom – Proton, neutron, dan elektron
4. Level subatomik – Elektron
5. Level subatomik – Quark
6. Level string

Dalam reaksi kimia, ikatan antara atom-atom akan dipecah dan akan membentuk substansi baru dengan ciri-ciri yang berbeda. Dalam tanur tinggi, besi oksida yang direaksikan dengan karbon monoksida akan membentuk besi dan karbon dioksida.
Kimia (dari bahasa Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
Pada bidang pendidikan, Kimia selalu mulai dipelajari pada jenjang Sekolah Menengah Pertama.

Daftar isi

Pengantar

Kimia sering disebut sebagai "ilmu andryan" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.

Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi uap air.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.

Sejarah


Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan [2].

Cabang ilmu kimia


Pipet laboratorium
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Lima Cabang Utama:
Cabang - cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang utama:
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.

Konsep dasar

Tatanama


Logo IUPAC.
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.

Atom

Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.

Unsur


Bijih uranium
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.

Ion

Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH) dan fosfat (PO43−).

Senyawa

Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.

Molekul

Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.

Zat kimia

Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.

Ikatan kimia


Orbital atom dan orbital molekul elektron
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.

Wujud zat

Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.

Reaksi kimia


Reaksi kimia antara hidrogen klorida dan amonia membentuk senyawa baru amonium klorida
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

Kimia kuantum

Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia paling sederhana yang dapat secara realistis diinvestigasi dengan mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock, atau teori fungsi kerapatan, lihat kimia komputasi untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam mekanika kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia karena implikasi penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.

Hukum kimia

Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.

Industri Kimia

Industri kimia adalah salah satu aktivitas ekonomi yang penting. Top 50 produser kimia dunia pada tahun 2004 mempunyai penjualan sebesar USD $587 milyar dengan profit margin sebesar 8.1% dan penegluaran rekayasa (research and development) sebesar 2.1% dari total penjualan kimia. [3]

Referensi

  1. ^ "Chemistry - The Central Science". The Chemistry Hall of Fame. York University. Diakses pada 12 September 2006.
  2. ^ "Top 50 Chemical Producers". Chemical & Engineering News 83 (29): 20–23. Kesalahan: waktu tidak valid.
  3. ^ "Top 50 Chemical Producers". Chemical & Engineering News 83 (29): 20–23. Kesalahan: waktu tidak valid.

Lihat pula

Daftar Pustaka

  • Atkins, P.W. Galileo's Finger (Oxford University Press)
  • Atkins, P.W. Physical Chemistry (Oxford University Press) ISBN 0-19-879285-9
  • Atkins, P.W. et al. Molecular Quantum Mechanics (Oxford University Press)
  • Atkins, P.W., Overton,T., Rourke,J., Weller,M. and Armstrong,F. Shriver and Atkins inorganic chemistry(4th edition) 2006(Oxford University Press) ISBN 0-19-926463-5
  • Chang, Raymond. Chemistry 6th ed. Boston: James M. Smith, 1998. ISBN 0-07-115221-0.
  • Clayden,J., Greeves,N., Warren,S., Wothers,P. Organic Chemistry 2000 (Oxford University Press) ISBN 0-19-850346-6
  • McWeeny, R. Coulson's Valence (Oxford Science Publications) ISBN 0-19-855144-4
  • Pauling, L. General Chemistry (Dover Publications) ISBN 0-486-65622-5
  • Pauling, L. The Nature of the chemical bond (Cornell University Press) ISBN 0-8014-0333-2
  • Pauling, L., and Wilson, E. B. Introduction to Quantum Mechanics with Applications to Chemistry (Dover Publications) ISBN 0-486-64871-0
  • Smart and Moore Solid State Chemistry: An Introduction (Chapman and Hall) ISBN 0-412-40040-5
  • Stephenson, G. Mathematical Methods for Science Students (Longman)ISBN 0-582-44416-0
  • Voet and Voet Biochemistry (Wiley) ISBN 0-471-58651-X

Pranala luar